Senin, 17 Agustus 2009

SEORANG TENTARA ISRAEL MELUKISKAN KEKEJAMAN

Serangan Libanon pertama saya adalah pada tahun 1986. Saya wajib militer Israel berusia 19 tahun, dan peleton penerjun payung saya dikirim ke suatu desa yang saya lupa namanya…. Kami mendobrak pintu sebuah rumah, memeriksa keluarga di dalamnya, dan mengeluarkan seorang pria berusia separuh baya. Setelah menutup matanya dan mengikat tangannya di belakang punggungnya, kami membawanya ke sebuah jalanan sepi, memaksanya berlutut, dan menaruh senjata di kepalanya, mengancam menembak jika ia tidak bicara. Seorang petugas perdamaian PBB muncul dan mengakhiri insiden itu, tapi masih akan ada lagi yang terjadi.

Hari berikutnya kami melakukan hukuman mati yang tidak masuk akal atas seorang anak Libanon berusia 10 tahun. Kami memaksa keluarganya masuk dapur dan menyeretnya ke samping kebun. Letnan saya memasukkan kepalanya ke dalam kotoran dan saya memukulkan senapan saya ke kepalanya.

Meskipun tentara itu mengancam menembak kepalanya, bocah itu tidak menjawab, tetap membisu…

Saya adalah prajurit pindahan dari satuan lain, dan rekan saya lebih terbiasa dengan aksi seperti ini… Orang desa yang sudah tua, wanita, dan anak kecil dijebak di rumah mereka, diperintah menjalani jam malam 24 jam. Para lelaki mereka dikumpulkan di suatu ruangan terpusat, mata ditutup, dan diseret untuk disidik.

Kebrutalan tak bertanggung jawab ini tak terbatas pada prajurit berpendapatan rendah. Omri, anak seorang pejabat terpandang, suka menembak dengan memberondong orang-orang desa yang mengintip melalui pintu-pintu… Selama serangan bulan-bulan pertama, Israel membunuh 12.000 hingga 15.000 orang dan kehilangan 360. Meskipun korban di pihak Israel itu adalah para prajurit, sebagian besar korban mereka justru orang-orang sipil.

James Ron, penulis artikel ini, asisten profesor sosiologi pada John Hopkins University, adalah seorang penyidik lapangan sebuah kelompok hak asasi manusia. (Boston Globe, 25 Mei 2000)




Sembilan puluh dua orang, termasuk beberapa orang Inggris, terbunuh dalam sebuah serangan yang dilancarkan teroris Zionis atas Hotel King David pada tahun 1946.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar